Jujur itu apa, bagaimana ?
Apakah jujur itu harus mengatakan apa yang kita perbuat ?
Apakah jujur itu harus selalu mengatakan ,kita dimana dan bersama siapa saja ?
Apakah jujur itu harus selalu mengatakan apa yang kita rasakan ?
Kalau lah jujur seperti itu, berarti aku bukan orang yang jujur ? aku pembohong ?
Karena aku tak
selalu mengatakan apa yang ku perbuat, ku tak selalu mengatakan aku
dimana dan siapa saja yang berada disampingku...
Berlaku
jujur dalam kehidupan adalah tuntunan kebutuhan, yang selalu di junjung
di masyarakat apapun, karena itu tidak ada kehidupan yang bahagia,
aman, tentram, dan selamat, tanpa kejujuran. Dengan demikian, sang
generasi harus menjadikan jujur sebagai bagian dari kepribadian yang
abadi. Maka siapapun dalam hidup ini harus selalu melatih dan berproses
untuk menjadi orang jujur. Dan secara logika jujur itu bermanfaat bagi
kehidupan manusia, bukan dalam hubungannya dengan sang pencipta tetapi
juga dalam hubungan dengan sesama manusia dan alam semesta. Bahkan
hewanpun tidak akan luput dari kebohongan. Artinya belajar
ketidakjujuran lewat hewan, pada saatnya manusia pun akan menjadi korban
kebohongan kita.
Manfaat Kejujuran
Jujur merupakan sikap terpuji yang
dianjurkan oleh agama, ia selalu bersanding dengan kebenaran yang harus
dikawal dan ditegakkan, bahkan Allah SWT menyebut diri-Nya dengan Al-Haq
yang artinya Maha Benar.
Begitu juga para nabi dan Rasul-Nya
selalu mempunyai sifat Ash-Shidq yang berarti jujur. Jujur mempunyai
banyak manfaat dan khasiat bagi pelakunya baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Kali ini, setidaknya akan diuraikan enam manfaat bagi
orang yang jujur dalam perkataan maupun perbuatannya.
Pertama, perasaan enak dan hati tenang,
jujur akan membuat pelakunya menjadi tenang karena ia tidak takut akan
diketahui kebohongannya. Baginda Rasul SAW bersabda, ‘’Tinggalkanlah apa
yang meragukanmu menuju perkara yang tidak meragukanmu, sesungguhnya
jujur adalah ketenangan sedangkan dusta adalah keraguan.’’ (HR Turmudzi
dari riwayat Hasan bin Ali).
Kedua, mendapatkan keberkahan dalam
usahanya. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Dua orang yang berjual beli
mempunyai pilihan (untuk melanjutkan transaksi ataupun membatalkannya)
selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan
barangnya maka akan
diberkahi jual beli mereka, dan jika mereka merahasiakan dan berdusta maka dihilangkan keberkahan jual beli mereka.’’ (HR Bukhari)
diberkahi jual beli mereka, dan jika mereka merahasiakan dan berdusta maka dihilangkan keberkahan jual beli mereka.’’ (HR Bukhari)
Ketiga, mendapat pahala seperti pahala
orang syahid di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Barang siapa
meminta mati syahid dengan jujur, maka Allah akan mengantarkannya ke
dalam golongan orang-orang syahid, walaupun ia mati di atas kasurnya.’’
(HR Muslim) .
Keempat, selamat dari bahaya. Orang yang
jujur walaupun pertama-tama ia merasa berat akan tetapi pada akhirnya
ia akan selamat dari berbagai bahaya. Rasulullah SAW telah bersabda,
‘’Berperangailah selalu dengan kejujuran! Jika engkau melihatnya jujur
itu mencelakakan maka pada hakikatnya ia merupakan keselamatan.’’ (HR
Ibnu Abi Ad-Dunya dari riwayat Manshur bin Mu’tamir).
Kelima, dijamin masuk surga, sebagaimana
sabda Rasulullah Muhammad SAW, ‘’Berikanlah kepadaku enam perkara
niscaya aku akan jamin engkau masuk surga: jujurlah jika engkau bicara,
tepatilah jika engkau berjanji, tunaikanlah jika engkau diberi amanat,
jagalah kemaluanmu, tundukkan pandanganmu, dan jagalah tanganmu.’’ (HR
Ahmad dari riwayat ‘Ubadah bin Ash-Shamit).
Keenam, dicintai oleh Allah dan
Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Jika engkau ingin dicintai oleh
Allah dan Rasul-Nya, maka tunaikanlah jika engkau diberi amanah,
jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang
sekelilingmu.’’ (HR Ath-Thabrani). Demikianlah, jujur penting sekali,
terutama di masa ketika segala aspek kehidupan dipenuhi kepalsuan dan
dusta. Di manapun berada, kejujuran harus di atas segalanya. Jujur
adalah simbol profesionalisme kerja dan inti dari kebaikan hati nurani
seseorang.